Tindakan Poras memicu kritik AS yang menganggap bahwa langkah itu merupakan kemunduran bagi supremasi hukum.
Unit ini awalnya dibuat untuk menangani penyelidikan yang dipelopori oleh Komisi Internasional Melawan Impunitas di Guatemala (CICIG) yang didukung PBB, yang akhirnya digulingkan dari negara itu pada 2019.
Baca Juga: Dibanding Batasi Aktivitas Sosial, Negara-Negara Eropa Pilih Perketat Syarat Wajib Vaksin
Pencopotan Sandoval memicu reaksi keras dari pejabat AS, termasuk Samantha Power, administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
"Pemecatan Jaksa Agung Porras terhadap juara anti-korupsi Juan Francisco Sandoval adalah langkah yang keterlaluan," tulisnya di Twitter pada hari Sabtu.
Organisasi masyarakat sipil Guatemala mengatakan mereka merencanakan demonstrasi pada Sabtu sore untuk memprotes penggulingan dan kepergian Sandoval.***