Pemimpin partai, Gennady Zyuganov, bersumpah untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut di Mahkamah Agung, lapor kantor berita TASS.
Baca Juga: Vladimir Putin Tuding Inggris dan AS Bersekongkol Provokasi Insiden HMS Defender di Laut Hitam
Sebuah jajak pendapat oleh Levada Center independen pada bulan Maret menemukan bahwa sementara 27% orang Rusia akan memilih Rusia Bersatu.
Kemudian 10% diperkirakan akan mendukung Komunis dan 12% lagi berencana untuk mendukung Partai Demokrat Liberal nasionalis (LDPR).
Keputusan hari Sabtu ini menyusul diskualifikasi beberapa tokoh oposisi, terutama yang berafiliasi dengan kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny.
Sebuah keputusan pengadilan bulan ini mencekal kelompok yang terkait dengan Navalny sebagai ekstremis.
Diperkuat dengan Undang-Undang baru mencegah kepala atau anggota kelompok tersebut mencalonkan diri sebagai majelis rendah parlemen atau mengambil bagian dalam pemilihan lain untuk periode tiga hingga lima tahun.***