Peralihan sikap para warga tersebut menimbulkan tantangan bagi Rusia.
Baca Juga: Usai Gedung BPOM Kebakaran, Warganet Singgung Fase 3 Uji Klinis Vaksin Nusantara
Vaksinasi sekarang wajib di beberapa wilayah Rusia untuk orang yang bekerja dalam kontak dekat dengan publik. Seperti pelayan dan sopir taksi, kekurangan telah muncul.
Atas kondisi itu, Kegalauan kini menerpa pemerintah Rusia karena telah menandatangani kontrak untuk memasok Sputnik V ke negara-negara di seluruh dunia.
"Pada menit terakhir kami semua memutuskan untuk divaksinasi pada saat yang sama," Perwakilan dari pengawas kesehatan regional Vladimir Rospotrebnadzor, Maria Koltunova mengatakan kepada wartawan pada 16 Juli.
"Ini telah menyebabkan masalah," tambahnya.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin memerintahkan untuk memeriksa vaksin apa yang tersedia.
Data dari Kementerian industri Rusia melaporkan negaranya memproduksi 30 juta set dosis per bulan.
Secara bertahap dapat meningkatkannya hingga angka bulanan 40-45 juta dosis selama beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: Kampanyekan Vaksinasi, Jokowi 'Bocorkan' Vaksin Terbaik untuk Covid-19, Ini Katanya