ISU BOGOR - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, pada Rabu, 7 Juli 2021 dini hari pukul 1.00 waktu setempat sebagai tindakan keji.
Biden menyebut situasi di Haiti yang terletak sekitar 1.125 km di lepas pantai Florida mengkhawatirkan.
"Kami siap membantu saat kami terus bekerja untuk Haiti yang aman dan terlindungi," katanya.
Baca Juga: Penembak Presiden Haiti Ternyata Tentara Bayaran, Polisi Ancam Akan Bunuh atau Tangkap Pelaku
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri sementara Claude Joseph, menyatakan komitmen Washington untuk bekerja dengan pemerintah Haiti untuk mendukung pemberantasan kekerasan di Haiti.
juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam sebuah pernyataan mengatakan AS berkomitmen mendorong pemerintahan yang demokratis, perdamaian dan keamanan.
Haiti, sebuah negara berpenduduk sekitar 11 juta orang, memang sedang berjuang untuk mencapai stabilitas sejak jatuhnya kediktatoran dinasti Duvalier pada tahun 1986, dan telah bergulat dengan serangkaian kudeta dan intervensi asing.
Perdana Menteri sementara Claude Joseph yang kini mengambil alih kepemimpinan negara menyebut para pembunuh berbicara dalam bahasa Inggris dan Spanyol.
Sementara Haiti, masyarakatnya mayoritas berbicara bahasa Prancis atau Kreol Haiti.