Heboh, Mantan Penasihat Donald Trump Luncurkan Medsos Saingan Twitter, Diretas Dalam Peluncurannya

- 5 Juli 2021, 22:15 WIB
Peretas yang dicurigai berada di balik serangan pemerasan massal yang memengaruhi ratusan perusahaan di seluruh dunia pada Minggu malam menuntut $70 juta untuk memulihkan data yang mereka simpan sebagai uang tebusan, menurut sebuah posting di situs web gelap
Peretas yang dicurigai berada di balik serangan pemerasan massal yang memengaruhi ratusan perusahaan di seluruh dunia pada Minggu malam menuntut $70 juta untuk memulihkan data yang mereka simpan sebagai uang tebusan, menurut sebuah posting di situs web gelap //Reuters

Baca Juga: Pesawat Militer C -130 Milik Angkatan Udara Filipina Jatuh, 50 Tentara Muda Tewas

Hal itu menyusul langkah Twitter dan situs lain yang memblokir mantan presiden AS itu setelah kerusuhan 6 Januari di mana para pendukungnya menyerbu Capitol.

Mantan penasihat Trump Steve Bannon pada hari Minggu menggambarkan GETTR sebagai pembunuh Twitter. Hal itu dimuat dalam postingan di akun GETTR-nya.

Trump secara permanen dilarang dari Twitter dan tetap ditangguhkan oleh Facebook hingga setidaknya 2023.

Pun juga YouTube Alphabet melakukan hal yang sama, sampai perusahaan menentukan bahwa risiko kekerasan telah berkurang.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Olimpiade, Barat Daya Tokyo Malah Tertimpa Bencana Longsong, Warga: Ini Neraka

Sebelumnya, Miller mengatakan kepada Fox News bahwa dia berharap Trump akan bergabung dengan medsos yang dibuatnya, GETTR.

Tetapi mantan presiden AS itu sedang mempertimbangkan sejumlah opsi. Bahkan Miller mengatakan kebebasan Trump memilih bergabung atau tidak karena ia tidak ikut mendanai platform tersebut.***

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x