Penyaluran Dana Bansos Diduga Menyimpang dan Salah Sasaran, Kok Bisa?

- 26 Juni 2021, 14:33 WIB
Ilustrasi Bansos.
Ilustrasi Bansos. /Kemensos


ISU BOGOR - Penyaluran berbagai macam Bantuan Sosial (Bansos) bernilai sekira Rp2.285 triliun untuk korban wabah Covid-19 diduga menyimpang dan salah sasaran.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap terdapat banyak masalah dalam penyaluran bansos untuk masyarakat yang terkena dampak pandemi sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan temuan BPK, masalah yang dominan adalah identitas ganda, data penerima yang tidak valid, dana gagal transfer, atau penerima bantuan bermasalah. Akibatnya, triliunan rupiah bantuan sosial terbuang.

Baca Juga: Ade Yasin: Tahun Ini, Anggaran Bansos bagi Warga Terdampak Covid-19 di Kabupaten Bogor Tidak Ada

Laporan Hasil Pemeriksaanmeriksaan Tahap I BPK atas penanganan pandemi dan ekonomi Nasional 2020 mengungkapkan banyak kekeliruan dalam pemberian bansos tersebut.

BPK mengatakan, setidaknya menemukan ada 748 ribu keluarga yang menerima bantuan salah sasaran senilai Rp 240,98 miliar dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Kekeliruan itu terjadi karena banyaknya penerima bansos melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang memiliki nomor induk kependudukan ganda.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Bansos BPNT, PKH dan BST Akan Cair di Minggu Keempat Bulan Maret

Contoh lainnya, BPK bertemu dengan keluarga penerima bantuan sosial yang diketahui mengalami masalah sebelum 2020 tapi kembali ditetapkan sebagai keluarga pada 2020. Nilai penerimanya pun tidak sedikit, yakni Rp 273,29 miliar.

BPK juga mencatat jumlah keluarga yang sebenarnya tidak lagi berhak tapi masih menerima bantuan hingga September 2020 senilai Rp 58,92 miliar.

Halaman:

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x