ISU BOGOR - Presiden Sementara The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, menanggapi pernyataan dan tindakan keras Presiden Jokowi dan Ketua MPR RI terkait penyelesaian konflik di Papua Barat.
Hal itu menyusul tewasnya 5 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam kontak senjata dengan aparat Indonesia. Ditambah sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua juga tewas akibat ditembak KKB.
"Pernyataan URGENT sebagai tanggapan atas tindakan keras Indonesia di #WestPapua setelah Ketua Parlemen Indonesia mendesak Pemerintah untuk 'menghancurkan mereka terlebih dahulu," kata Benny Wenda dalam cuitannya, Rabu 28 April 2021.
Benny Wenda mengkhawatirkan konflik akan semakin meluas sehingga berpotensi menimbulkan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kami akan membahas masalah hak asasi manusia nanti. Harus ada resolusi damai untuk konflik ini," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan berita duka atas gugurnya Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya.
“Atas nama rakyat, bangsa, dan negara saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga dan yang ditinggalkan,” ujar Presiden Jokowi melalui pernyataan yang disampaikan pada Senin, 26 April 2021, di Istana Merdeka, Jakarta.
Baca Juga: Dikuburkan di TMP Kalibata, Kremasi Kabinda Papua Brigjen Putu Danny di Bogor Batal