Keji, Lebih dari 700 Orang Tewas Akibat Kekerasan di Myanmar

- 11 April 2021, 22:20 WIB
Aksi demonstran pro demokrasi Myanmar.
Aksi demonstran pro demokrasi Myanmar. /REUTERS

ISU BOGOR - Jumlah korban tewas akibat kekerasan aparat keamanan di Myanmar sudah melebih 700 orang. Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik telah memverifikasi 701 kematian warga sipil sejak kudeta tersebut.

Sebaliknya, pada Jumat 9 April 2021, menurut juru bicara junta militer, jumlah korban tewas hanya 248 orang. Meskipun terjadi pertumpahan darah, pengunjuk rasa terus melakukan unjuk rasa di beberapa bagian negara.

Seorang penjaga keamanan terluka dalam ledakan bom di luar satu bank milik militer di kota terbesar kedua Myanmar pada Minggu 11 April 2021, ketika korban tewas sipil dari tindakan keras brutal junta terhadap perbedaan pendapat mencapai lebih dari 700 pada akhir pekan.

Baca Juga: Pangeran Andrew: Kematian Suaminya Telah Meninggalkan Kehampaan Besar bagi Ratu Elizabeth II

Negara itu berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Cabang terbesar Bank Myawaddy di Mandalay menjadi sasaran pada Minggu pagi. Menurut media lokal, seorang penjaga keamanan terluka dalam ledakan itu. Setelah ledakan, para petugas keamanan dikerahkan di daerah itu.

Bank Myawaddy adalah salah satu dari sejumlah bisnis yang dikendalikan militer yang menghadapi tekanan boikot sejak kudeta. Banyak pelanggan menuntut untuk menarik tabungan mereka.

Baca Juga: Hasil Liga Italia: Conte Sumeringah Curi Poin Usai Kalahkan Cagliari dan Kuasi Puncak Klasemen

Terjadi pertumpahan darah yang deras dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu, satu kelompok pemantau lokal mengatakan pasukan keamanan menembak mati dan menewaskan 82 pengunjuk rasa anti-kudeta pada hari sebelumnya di kota Bago, 65 km timur laut Yangon.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x