ISU BOGOR - Empat orang santri yang menjadi korban longsor di Pamekasan berasal dari Jember, Jawa Timur.
Seperti yang diketahui longsor terjadi di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Bencana longsor ini menimbulkan tiga korban meninggal dunia dan satu korban mengalami luka-luka.
Baca Juga: Artis GL, Diduga Pemeran Video Syur 14 Detik Jalani Pemeriksaan
Baca Juga: 4 Alasan Asahi TREASURE Disebut Putra TOP BIGBANG, yang Terakhir Tidak Bisa di Sangkal
Baca Juga: Tayang Perdana Drakor Dear M Terpaksa Ditundak Karena Kontroversi Bullying Park Hye Su
Plt Kepala Dinas Sosial Jember, Widi Prasetyo membenarkan bahwa korban berasal dari Jember.
"Memang benar empat santri yang menjadi korban bencana longsor di Pamekasan merupakan warga Jember. Tiga korban meninggal dunia dan satu korban luka-luka," ujarnya.
Bencana longsor ini menerjang Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Pamekasan, Jawa Timur hingga menyebabkan lima orang meninggal dunia pada Rabu sekitar pukul 02.00 WIB.
Santri asal Jember yang meninggal dunia dalam bencana longsor ini yakni, Santi (14) dan Nur Azizah (13).
Keduanya merupakan warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi.
Lalu Siti Komariyah (17) asal Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe, dan satu korban yang mengalami luka adalah Nurul Qomariyah (15) santriwati asal Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe.
"Kami sudah melakukan asesmen kepada keluarga korban untuk menyiapkan kelengkapan administrasi, agar keluarga mendapatkan santunan kematian karena menjadi korban bencana alam," ujarnya.
Baca Juga: Tahap 2, 43.000 Warga Kota Bogor Akan Divaksin, Berikut Daftarnya
Baca Juga: Niat dan Jadwal Lengkap Puasa Ayyamul Bidh, 25 Hingga 27 Februari 2021
Ia mengungkapkan bahwa Dinsos Jember dan Dinsos Pemprov Jatim akan memberikan rekomendasi untuk pengajuan usulan santunan kepada korban tanah longsor melalui Kementerian Sosial.
Musibah bencana alam tebing longsor yang menimpa santri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah asuhan KH Muhedi terjadi pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Longsor terjadi akibat hujan deras yang terjadi di kawasan setempat sejak pukul 00.30 WIB.
Secara mendadak tebing setinggi tujuh meter yang ada di samping pondok pesantren longsor dan menimpa dua kamar pondok putri yang ditempati tujuh orang.
Bencana alam tersebut menyebabkan lima orang santri meninggal dunia dan satu orang mengalami luka-luka hingga patah tulang dan satu orang lainnya berhasil selamat.
Warga di sekitar pesantren langsung bergotong royong menyingkirkan material tanah yang menimpa dua kamar pondok santri putri tersebut.***