Puncak Musim Hujan 2021, BMKG: Waspada Potensi Multi Bencana Hidrometerologi

- 23 Januari 2021, 21:56 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang digelar secara daring di kanal YouTube BMKG, Sabtu 23 Januari 2021.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang digelar secara daring di kanal YouTube BMKG, Sabtu 23 Januari 2021. /Tangkapan layar youtube @BMKG

ISU BOGOR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 94 persen dari 342 zona musim saat ini telah memasuki puncak musim hujan 2021 seperti yang telah diprediksikan sejak Oktober 2020. Saat itu disebutkan, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021, untuk itu perlu diwaspadai terjadinya sejumlah fenomena cuaca ekstrem.

"Fenomena tersebut yang pertama adalah yang tidak lazim terjadi setiap tahun. Ini merupakan siklus, antara dua sampai delapan tahun kurang lebihnya," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Sabtu 23 Januari 2021.

Disebut sebagai fenomena iklim global La Nina akibat adanya anomali suhu muka air laut di wilayah Samudera Pasifik, bagian tropis, tengah, mendingin.

Baca Juga: Selain La Nina dan Angin Monsun, BMKG Sebut MJO Juga Perlu Diwaspadai

"Bahkan relatif lebih dingin dibandingkan dengan suhu muka air laut di wilayah kepulauan Indonesia yang saat ini makin hangat," katanya.

Pihaknya mengamati memonitor saat ini suhu di wilayah perairan Indonesia mencapai 29 derajat celcius. Akibat adanya perbedaan suhu tersebut, terjadilah perbedaan tekanan udara dan terjadilah aliran udara yang massif.

"Dan mengakibatkan peningkatan, pasokan uap air dan pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, dan saat itu diprediksi, akibat dari fenomena La Nina level moderat atau menengah ini akan berdampak, peningkatan curah hujan bulanan," katanya.

Baca Juga: Waspada! Hujan Ekstrim Dalam 3 Hari Kedepan Akan Terjadi di Wilayah Ini

Curah hujan bulanan tersebut, kata dia, bisa mencapai 40 persen, bahkan bisa lebih. Itu hanya akibat La Nina saja.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x