Pasca Gempa di Sulawesi Masyarakat Mulai Lihat Kondisi Rumah

- 18 Januari 2021, 16:53 WIB
Tim Basarnas sedang berusaha mengevakuasi korban yang tertindih reruntuhan bangunan akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter di Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021.*
Tim Basarnas sedang berusaha mengevakuasi korban yang tertindih reruntuhan bangunan akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter di Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021.* //Dok Basarnas

ISU BOGOR - Pasca gempa di Sulawesi masyarakat mulai berdatangan untuk melihat kondisi rumahnya.


Menurut Search and Rescue (SAR) dari Universitas Hasanuddin Makassar Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan kondisi terbaru di Sulawesi Barat.

Situasi sudah mulai kondusif bahkan listrik sudah berangsur normal.

 
 
 
Baca Juga: aespa Jadi Grup SM Pertama dalam 14 Tahun yang Raih Kemenangan Lagu Debut Setelah Girls Generation

Hal ini diungkapkan oleh salah satu anggota SAR Unhas Abdul Rauf Musadat di Majene pada Senin, 18 Januari 2021.

Rauf menjelaskan, saat ini tim SAR Unhas berada di Majene untuk melakukan proses evakuasi dengan tetap melakukan proses mengumpulkan informasi berdasarkan laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya.

Selain menerjunkan anggota tim SAR, Unhas juga membuka sebuah dinasi bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban bencana.

Mereka berharap bencana seperti ini tidak terjadi lagi karena banyak sekali korban hilang.

"Kami berharap semoga bencana ini tidak terjadi lagi, dan untuk korban yang hilang bisa segera ditemukan. serta masyarakat pengungsian dapat menerima bantuan secara adil dan merata," ujarnya.
 
 
 

Mereka juga terus mengupayakan untuk terlibat secara aktif membantu warga yang membutuhkan.

Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 14.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2.

Gempa ini terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 73 orang.

Dengan rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majene.

Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan.

Terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x