Kronologi dan Rekomendasi Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang

- 31 Desember 2020, 15:24 WIB
Banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru. /BPBD Kabupaten Lumajang

ISU BOGOR - Banjir lahar dingin hujan terjadi pada alur daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu dari puncak Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu 30 Desember 2020. Banjir ini dipicu oleh hujan sedang hingga lebat di sebagian wilayah Lumajang. Khususnya puncak gunung.

Peristiwa tersebut terpantau dari pos pengamatan Gunung api Semeru yang berada di Gunung Sawur, Dusun Poncokusumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada pukul 09.39 WIB.

"Di samping banjir lahar hujan, pos pemantauan juga memantau terjadinya awan panas guguran dengan jarak luncur 3,5 km menuju alur Sungai Curah Koboan yang berada di wilayah Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan pers yang dikutip Kamis 31 Desember 2020.

Baca Juga: Menlu: Dalam Waktu Dekat 15 Juta Vaksin Lagi Tiba di Indonesia

Ia menjelaskan kronologi banjir lahar dingin yang terjadi di Lumajang, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

"Pada pukul 09.39 WIB - Sebagian wilayah Lumajang terutama dipuncak Gunung Semeru terjadi hujan sedang hingga lebat yang mengakibatkan terjadinya banjir lahar hujan pada alur DAS Curah Koboan Desa Supiturang dan terekam di seismograf pos pemantauan Gunung Sawur dengan getaran 5 mm," ungkapnya.

Kemudian pada pukul 09.50 WIB - Banjir lahar dingin kembali terekam di seismograf dengan getaran 15 mm sehingga terjadi peningkatan debit air di alur DAS Curah Koboan, DAS Rejali Bondeli dan DAS Regoyo.

Baca Juga: Lumajang Perpanjang Siaga Bencana Erupsi Gunung Semeru

Pukul 11.11 WIB - Banjir lahar hujan kembali terekam di seismograf dengan getaran 23 mm disertai awan panas guguran (APG) jarak luncur 3,5 km menuju Sungai Curah Koboan, Desa Supiturang.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x