ISU BOGOR - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Kamis 3 Desember murka dengan masih banyaknya negara yang cuek terhadap fakta pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Meski tak menyebut nama negara-negaranya yang jelas, Guterres mengecam sikap tersebut karena sangat berisiko, apalagi sampai mengabaikan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampiakan Guterres berpidato di sidang khusus Majelis Umum PBB beranggotakan 193 negara mengenai virus corona, yang muncul di Kota Wuhan China pada Desember lalu dan menjangkit ke seluruh dunia. Hingga kini hampir 65 juta orang terinfeksi COVID-19 dan hampir 1,5 orang lainnya meninggal.
Baca Juga: Kasus Corona Melonjak, Positivity Rate Kota Bogor 13 Persen di Atas Standar WHO
"Sejak awal, Organisasi Kesehatan Dunia menyajikan informasi faktual dan pedoman ilmiah yang harusnya menjadi acuan dalam penangganan global yang terkoordinasi," kata Guterres.
"Sayangnya, banyak rekomendasi ini tidak diikuti. Dan dalam sejumlah situasi, terdapat penolakan dan pengabaian pedoman. Dan ketika negara-negara menuju arahnya sendiri, virus menuju ke segala penjuru," katanya.
Presiden AS Donald Trump memangkas dana untuk WHO awal tahun ini dan mengumumkan rencana untuk mundur dari badan yang bermarkas di Jenewa tersebut. Trump menuduh WHO sebagai boneka China. Tuduhan yang ditepis oleh WHO.
Baca Juga: Cek Fakta: Berenang Bisa Tertular Covid-19? Ini Penjelasan WHO
Pengunduran diri AS akan berlaku pada Juli 2021, namun Presiden terpilih Joe Biden menyatakan akan membatalkan rencana tersebut.