Hari Batik Nasional: Cerita Batik Bogor Harus Bertahan di Masa Pandemi Corona, Omset Turun 50 Persen

- 2 Oktober 2020, 10:02 WIB
Founder  Handayani Geulis Batik Bogor, Ratna Handayani, Kamis 30 September 2020
Founder Handayani Geulis Batik Bogor, Ratna Handayani, Kamis 30 September 2020 /Chris Dale/Isu Bogor



ISU BOGOR - Setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Hanya saja, pada tahun 2020 atau masa pandemi Corona atau Covid-19 pengrajin dan usaha Batik Bogor drop 50 persen.

Salah satu usaha batik yang terdampak yakni industri kecil menengah (IKM) Batik Handayani Geulis, Bogor Utara, Kota Bogor harus berjuang menghadapi pandemi Corona pun terjadi penurunan omset.

Pemilik juga pengrajin Batik Bogor, Handayani Geulis, Ratna Handayani menuturkan ada penurunan omset penjualan dan produksi sejak pandemi Corona Maret lalu.

Baca Juga: Menyontek Bogor, Mulai Hari Ini Depok dan Bekasi Mulai Batasi Layanan Dine In dan Take Away

Kata Ratna, Batik Bogor Handayani Geulis yang memproduksi batik tulis dan cetak, pada saat normal atau sebelum masa pandemi bisa memproduksi sekitar 300 lembar kain batik.

"Malah ada satu sekolah yang sudah memesan seragam, harus ditunda pembayarannya karena kesulitan keuangan saat corona," kata Ratna saat berbincang di Galerinya, Kamis 30 September 2020.

Ia pun merasakan fluktuasi pendapatan pada masa 6 bulan pandemi. Pun naik turun, lanjut Ratna, angka pendapatan masih di bawah rata-rata provit.

Baca Juga: Berikut Hitungan Beli Token Non Subsidi Setelah Penurunan Tarif Listrik

Hanya saja, kata Ratna, ada keyakinan untuk terus melakukan usaha agar batik Bogor terus berproduksi. Salah satu caranya menurunkan produksi, biaya operasional, dan sempat meliburkan 15 karyawan.

"Saya yakin, tahun depan masih ada peluang untuk usaha batik dan Hari Batik Nasional ini diharapkan, para pengrajin batik tidak putus asa," paparnya.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x