Maka dari itu, BMKG meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk senantiasa mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6, Senin siang 21 November 2022.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan imbauan ini dikhususkan untuk warga Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.
Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur: 268 Orang Meninggal, 58 Ribu Warga Mengungsi
"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng," kata Dwikorita.
"Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," imbuhnya.
Dwikorita menyampaikan, banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur akibat tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa.
Baca Juga: Rumah Runtuh Akibat Gempa Cianjur? Ini Daftar Bantuan yang Disiapkan Pemerintah
Korban Tewas Tembus 268 Orang
Jumlah korban gempa Cianjur mencapai 268 orang meninggal, luka-luka 1.083 orang, dan 58.362 orang mengungsi. Data tersebut tercatat di BPNB hingga Selasa petang 22 November 2022.
Berdasarkan informasi dari Jabar Quick Response mengupdate respons kebencanaan disebutkan secara detail terkait korban gempa Cianjur.