Selanjutnya, bertemu dengan percabangan, Salak I belok, dan Salak II lurus.
"Selang beberapa menit akhirnya sampai ke Puncak Salak II, dan sempat nunggu pendaki lain, tapi nggak datang juga," ungkap Chairul.
Kemudian, pendaki wanita itu sudah terlihat lelah, dan yang lainnya foto-foto.
"Nggak lama, pendaki lain yang sudah tiba dulu, turun tuh, jadi tinggl bertiga. Saat itu mulai kabut, kita rombongan terakhir tuh," ungkapnya.
Tak hanya kabut, tapi cuaca juga sudah mulai gerimis, hingga akhirnya berpikiran untuk membuka flysheet.
"Kita buka flysheet, karena hujan turun, dia (teman wanitanya) udah mulai kedinginan, saya lihat cewek ini nggak bawa jaket, hanya bawa baju flanel," tuturnya.
Setelah itu, dirinya memberikan jaket yang dipakai karena kasihan dia kedinginan. Kemudian akhirnya dirinya tukaran.
"Dia mau makan mie dan roti, dia nggak mau ngopi. Setelah itu mendingan, awalnya kedinginan," katanya.
Setelah selesai dan hujan reda, akhirnya Chairul dan rekan-rekannya bergegas turun.
"Posisi si Yandi (rekan pendaki lelaki) di depan, si cewek ini kedua, saya dibelakang, jagain cewek ini biar nggak kenapa-napa," kisahnya.