Hal tersebut kata Arli Kurnia sangat dahsyat bisa berpenghasilan Rp350 juta/bulan, presiden saja hanya Rp80 juta/bulan.
"Tetapi dia datang ke rumah saya dan bilang tidak merasa tenang karena penghasilannya selalu habis tiap bulan, salahnya dia tidak memisah keuangannya, dia punya bisnis banyak tapi uangnya dijadikan satu," paparnya.
4. Tidak mencatat pengeluaran
Banyak sekali orang tidak mencatat pengeluaran. Menurut Arli pengeluaran itu wajib dicatat, jika berbelanja ke minimarket silahkan meminta struk dan beli bensin minta struk.
Baca Juga: Perintah Menteri Keuangan, THR Harus Dibayar H-10 Lebaran
"Hal itu penting supaya mudah dicatat, itu sangat membantu Anda. Anggaplah uang itu bukan uang Anda, tapi uang perusahaan Anda. Meskipun Anda pekerja anggaplah uang itu uang perusahaan," ucapnya.
Sebab, kata dia, jika pengeluaran itu dicatat bisa mengetahui, bahwa pengeluaran bulanan saat itu untuk apa saja dan jumlahnya harus sama.
"Tidak ada satupun pengeluaran yang tidak dilaporkan, harus semuanya dilaporkan dengan rinci dan jelas, supaya mudah kita mengaturnya," paparnya.
5. Tidak melakukan evaluasi
Menurutnya banyak diantara orang-orang mengatur atau mengelola keuangan dari poin satu sampai keempat tapi tidak pernah melakukan evaluasi.