Peristiwa Hari Akhir Disebutkan Dalam Surat Al Qiyamah, Ini Penjelasan Lengkap Tafsir Ibnu Katsir

- 20 September 2021, 15:25 WIB
Peristiwa Hari Akhir Disebutkan Dalam Surat Al Qiyamah, Ini Penjelasan Lengkap Tafsir Ibnu Katsir. Ilustrasi/Pexels
Peristiwa Hari Akhir Disebutkan Dalam Surat Al Qiyamah, Ini Penjelasan Lengkap Tafsir Ibnu Katsir. Ilustrasi/Pexels /

ISU BOGOR - Peristiwa hari akhir disebutkan dalam surat Al Qiyamah lebih spesifik dibandingkan surat-surat lainnya di Al-Quran.

Lalu seperti apa, tanda atau gejala peristiwa hari akhir yang dijelaskan dalam surat Al Qiyamah? Berikut ulasannya yang dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir online.

Peristiwa hari akhir yang disebutkan dalam surat Al Qiyamah, semuanya saling terkait dengan surat-surat lainnya.

Baca Juga: Cara Cepat Melancarkan dan Menambah Hafalan Al-Quran Menurut Ustadz Adi Hidayat

Sebelum dijelaskan tentang tafsir surat Al Qiyamah ada baiknya simak terlebih dahulu bacaan dan artinya berikut ini:

لَا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ (1) وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ (2) أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ (3) بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ (4) بَلْ يُرِيدُ الْإِنْسَانُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُ (5) يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ (6) فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ (7) وَخَسَفَ الْقَمَرُ (8) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9) يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ (10) كَلَّا لَا وَزَرَ (11) إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ (12) يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ (13) بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ (14) وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ (15)

Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri), apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?, bukan demikian sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna, bahkan manusia itu hendak berbuat maksiat terus-menerus. Ia bertanya, "Bilakah hari kiamat itu?” Maka apabila mata terbelalak (kesakitan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya. Dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata, "Ke manakah tempat lari?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.

Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan berkali-kali bahwa objek sumpah itu apabila merupakan hal yang dinafikan (lawan bicara), maka diperbolehkan mendatangkan la sebelum lafaz qasam dengan maksud untuk menguatkan penafsiran.

Baca Juga: Baca Juga: Badai Matahari Super Ancam Kiamat Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasannya

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x