Tiga Alasan Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020

- 12 September 2020, 09:43 WIB
Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020, Ini Alasannya!
Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020, Ini Alasannya! /

ISU BOGOR - Tim Indonesia menyatakan mundur dari ajang perebutan supremasi bergengsi Piala Thomas dan Uber 2020. Kejuaraan ini rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang.

Ada tiga alasan utama yang mendasari PBSI mengambil keputusan menarik diri dari Piala Thomas dan Uber 2020. Pertama, diawali dari adanya rasa khawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar Covid-19, baik dalam perjalanan, di tempat transit atau di tempat pertandingan.

Kedua, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian di turnamen bergengsi ini karena tidak ada jaminan dari BWF (Badminton World Federation), seandainya ada anggota tim yang terpapar Covid-19, terkait siapa yang akan bertanggungjawab menangani dan bagaimana penanganan selanjutnya.

Baca Juga: Putri KW Raih Kemenangan Hattrick di Mola TV PBSI Thomas - Uber Cup Simulation 2020

Ketiga, mengacu pada dua alasan di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memutuskan tim bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

"Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020, kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata Budiharto kepada Badmintonindonesia.org.

"Kalau ditarik dari awal, semuanya semangat karena melihat kesempatan yang begitu besar, tapi dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, menimbulkan keraguan para atlet," jelas Budiharto.

Baca Juga: Razia Protokol Kesehatan Masuk Puncak Bogor Setiap AKhir Pekan, Mulai Sabtu 12 September

Baca Juga: Puncak Bogor Zona Merah Covid-19, 12 Kasus Positif Tersebar di Cisarua dan Ciawi

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x