ISU BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa heran dengan jumlah penduduk Indonesia 267 jiwa dan sebagian besar disis usia muda, tetapi Indonesia sulit mencetak atlet-altet berbakat dalam bidang olahraga.
"Ingat, penduduk kita 267 juta lebih dan mayoritas adalah generasi muda. Sangat tidak masuk akal jika kita kekurangan calon atlet yang berbakat. Pasti ada jutaan yang berbakat. Kalau kurang calon pasti yang salah adalah manajemennya, bukan kekurangan bakatnya," kata Jokowi di Bogor, Rabu 9 September 2020.
Untuk itu, Jokowi meminta Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) untuk mengajak semua pihak terkait dalam merancang ulang sistem pembinaan atlet kita secara besar-besaran. Presiden juga meminta laporan terkait hal tersebut sesegera mungkin.
Baca Juga: Acara Hotel Bogor : Selain Yopie Latul, Dua Personel Band Pengiringnya Juga Positif Corona
Dalam sejarah di pentas olahraga, Indonesia pernah memiliki nama-nama besar di berbagai kompetisi olahraga di tingkat dunia. Saat ini pun sejumlah nama atlet asal Indonesia masih terus meraih prestasi dan memiliki nama besar di tingkat nasional maupun internasional.
"Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang, mengibarkan bendera Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya, serta yang telah mengharumkan nama Indonesia di arena-arena internasional. Kontribusi Bapak, Ibu, dan Saudara-Saudara selalu melekat dalam coretan sejarah Indonesia," ucapnya.
Pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai agenda olahraga nasional dan internasional harus dijadwalkan ulang atau bahkan ditiadakan memang dirasa kurang menguntungkan bagi dunia olahraga.
Baca Juga: BLT Tahap 3 Segera Cair, Begini Cara Cek Nama Pekerja di BPJS Ketenagakerjaan
Namun, di balik hal tersebut, terdapat satu momentum yang dapat dimanfaatkan untuk merancang ulang ekosistem olahraga nasional kita menuju arah yang lebih baik.