Jerman menjadi perbincangan panas dunia karena melalukan gestur menutup mulut saat sesi foto sebelum pertandingan. Hal tersebut sebagai protes mereka terhadap larangan menggunakan ban kapten ‘One Love’ yang merupakan dukungan terhadap kaum LGBT.
"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di tim nasional Jerman: keragaman dan saling menghormati. Bersama dengan negara lain, kami menginginkan suara kami untuk didengar,"tulis DFB dalam akun resminya.
Baca Juga: Prediksi Line Up dan Head to Head Brasil vs Serbia Piala Dunia 2022, Beserta Link Live Streaming
"Ini bukan tentang membuat pernyataan politik dan hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu seharusnya diterima, tetapi tetap tidak demikian," tulisnya.
"Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami. Menyangkal ban kapten adalah sama seperti menolak suara kami. Kami berdiri di posisi kami,"tutup DFB.
Lantas, apa yang dilakukan Jerman ini mendapat komentar dari Xhaka dan Hazrad.
Hazard mengatakan bahwa lebih baik fokus ke pertandingan, bukan hal-hal diluar pertandingan.
"Mereka bisa melakukannya lebih baik yaitu dengan tidak melakukannya dan mencoba untuk meraih kemenangan. Saya tidak nyaman dan senang membicarakannya karena saya di sini untuk bermain sepak bola,” terangnya.
"Saya di sini bukan untuk menyampaikan pesan politik, ada orang yang lebih baik ditempatkan untuk hal seperti itu,” tutupnya.