Network
Belakangan diketahui bahwa Hamilton secara tidak sengaja menjentikkan sakelar, yang dijuluki 'keajaiban rem', di Mercedes-nya yang memengaruhi keseimbangan rem dan membuat remnya terlalu panas sehingga pebalap berusia 36 tahun itu tidak dapat melambat di tikungan.
Dia kembali ke trek tetapi hanya bisa menyelesaikan P15 sebagai juara dunia, dengan Valtteri Bottas berakhir P12 di Azerbaijan, merosot ke 26 poin di belakang Red Bull di Kejuaraan Konstruktor.
Dan Verstappen kini telah keluar untuk mengklaim setelah perjuangan tujuh kali pemegang gelar Hamilton di Monaco dan Baku bahwa ia akan mengungguli pembalap Inggris itu dengan peralatan yang sama.
"Saya akan mengatakan bahwa jika saya adalah dia, saya pikir jika saya berada di mobilnya, saya akan mengemudi dua persepuluh lebih cepat darinya. Saya tidak peduli apa yang dia katakan," katanya dengan percaya diri.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan semua orang berusaha melakukan yang terbaik. Mengakutidak akan mengatakan bahwa dia membuat kesalahan karena dia merasakan tekanan.
“Semua orang berusaha untuk mendapatkan yang terbaik darinya, begitu juga saya. Lewis harus bertarung tidak hanya dengan rekan setimnya [Bottas] tahun ini, tetapi juga dengan tim lain,"
"Itu menambah dimensi ekstra dan saya pikir itu hanya bagus untuk olahraga," tambahnya.
Verstappen kecewa karena dia tidak bisa memanfaatkan keunggulan Red Bull di atas Mercedes di trek jalanan yang berkelok-kelok dan mengakui itu adalah "kesempatan yang terlewatkan" untuk memperlebar jarak dengan Hamilton di kejuaraan.
Pemenang Grand Prix 12 kali itu menambahkan: “Sepertinya kami lebih unggul dari Mercedes di sirkuit jalanan. Itulah mengapa saya ingin mencetak lebih banyak poin.
“Tentu saja itu membuat perbedaan [bahwa Hamilton tidak mencetak gol], tetapi tentu saja saya lebih suka pergi [dengan kemenangan].
