Dinamakan Curug Citambur karena beredar legenda yang melekat dalam ingatan warga Kampung Karawa Getok, Desa Karang Jaya, Kacamatan Pasir Kuda, Kabupaten Cianjur soal air terjun atau Curug Citambur Cianjur, Jawa Barat.
Konon, Prabu Tanjung Sanghyang Anginan yang kini dijadikan nama Desa Pasir Angin yang bersebelahan dengan Curug Citambur sering membersihkan diri, mandi dan bertapa di curug tersebut setiap Hari Jumat.
Dengan gagahnya, Sanghyang datang ke curug tersebut dengan menggunakan seekor kuda dengkap dengan pengikutnya yang menabuh alat musik tambur atau dalam Bahasa Sunda dinamai dog-dog.
Baca Juga: Viral! Rumah Abah Jajang yang Menghadap Curug Citambur Pernah Ditawar Rp 2,5 miliar
Sumber air Curug Citambur berasal Gunung Lemo. Gunung Lemo ini terbentang mulai dari Rancabali sampai ke Pasirkuda, terdiri dari satu curug utama dan tiga curug di bawahnya
Curug Citambur ini berada di ketinggian kurang lebih 1.400 Mdpl ini terkenal sangat dingin dan memiliki debit air yang besar terlebih saat musim penghujan. Kondisi tersebut membuat Curug Citambur selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya yang begitu keras bergemuruh.
Diperkirakan, tinggi air terjun mencapai 130 meter. Maka dari itu, curug ini terkenal sebagai air terjun tertinggi di Jawa Barat. Bagi Anda yang tertarik untuk liburan ke Curug Citambur? Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.
Lokasi Curug Citambur
Curug Citambur terletak di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Camping di Bogor View Gunung, Nomor 4 Dekat Sungai dan Curug
Bagaimana cara menuju Curug Citambur? Dari Bandung, jarak ke Curug Citambur sekitar 72 kilometer. Dari Bandung, ambil rute Ciwidey menuju Perkebunan Teh Rancabali. Setelah itu, ambil ke arah Desa Cipelah dan Desa Karangjaya.