"Kalau kami memaksakan lanjut saya tak siap memaksakan risikonya karena anginnya sangat kencang dan saya takut terjadi apa-apa sama tim," katanya.
Baca Juga: 2 Fenomena Alam di Gunung Merapi Terjadi Berurutan, Awan Lenticular dan Berpotensi Erupsi
Kemudian, kalau turun hal tersebut berat dilakukan karena, mereka datang ke sana bukan cuma untuk mendaki, tapi juga untuk membuat video dokumenter untuk youtube atap negeri.
"Jadi kami memutuskan mengambil risiko untuk stay, jadi stay itu bukan karena dilama-lamain, karena memang beberapa kawan-kawan di hari yang sama juga tahu sedang terjadi angin besar,"
Sehingga akirnya, ia belama-lama di Gunung Rinjani hingga melebihi batas waktu pendakian yakni 2 hari 1 malam, karena pembatasan kuota memasuki kawasan taman nasional selama new normal.
Baca Juga: Gunung Halimun di Bogor, Sepi Pendaki Tapi Ramai Peneliti Meski Penuh Misteri
"ya akhirnya kami memutuskan untuk stay sampai, udah cukup aman sampai cukup ke atas, dan sekali lagi itu adalah kesalahan," jelasnya.
Ia mengakui hal tersebut adalah kesalahan dan kebodohannya. "Sebab saya yang memimpin proyek ini, jadi saya yang mengambil keputusan yang mengakibatkan, kami di blacklist," jelasnya.
Hal pertama dilakukan ketika tahu namanya di blacklist adalah langsung menghubungi pihak TNGR.
"oh iya dan saya juga tahu di blacklist sama seperti kalian yaitu dari media, kawan-kawan yang ada di Sembalun pun nggak ada yang ngasih tahu," katanya.