ISU BOGOR – Koki sekaliber Willian Wongso dan Michelin Gordon Ramsay jangan ditanya terkait rasa masakkanya. Tapi, warganet gaduh ketika Willian yang etnis Tiongkok mewakili masakan Sumatera Barat rendang.
Ikwal ramai di Twitter ketika Nasional Geographic membuat acara documenter masak dan jalan-jalan dipandu Gordon Ramsay di Padang, Sumatera Barat. Gara-gara trailer doang, muncul tudingan pengelola acara seharusnya mencari pakar kuliner 'asli Minang' yang lebih layak mengajari masak rendang dibanding William Wongso.
Chef William Wongso is an Indonesian legend who has mastered over 200 varieties of Rendang,” tulis media sosial National Geographic. Muncullah pertanyaan dari penonton, dari begitu banyak pemasak rendang di Sumatera Barat, mengapa harus William yang merupakan seorang Tionghoa yang mengajarkan cara memasak makanan kebanggaan orang Minang ini kepada Ramsay?
I didnt know that master of rendang is william wongso. Where is the original west sumatera chef that real create rendang?
Where is the minang people which rendang come from? Where are they? No more chef from minang origin? What happening?— toekang siomay (@MPribumi) June 27, 2020
Dalam potongan acara, tampak Gordon Ramsay berkunjung ke Sumatera Barat dan ditantang memasak rendang, masakan yang jelas belum dia kuasai. Tantangan itu dilempar oleh William, pemerhati kuliner, koki kenamaan, sekaligus pakar gastronomi Indonesia.
Tak hanya itu. Akun Bruce Emond juga mempertanyakan penggunaan istilah "legenda" yang disematkan kepada William, yang ia khawatirkan kalau sembarangan dipasangkan, akan membuat kata ini jadi klise.
Dua respons yang sebenarnya menggugat hal berbeda ini sebenarnya tak viral. Namun, karena keduanya dipukul rata sebagai gugatan pada kredibilitas William Wongso, datang twit pembelaan yang bikin pertanyaan biasa meluas jadi polemik.
Andai siapapun mau sedikit berusaha saat berkomentar, sebenarnya tak sulit menelusuri reputasi William Wongso. Sejak 2010, lelaki bernama lengkap William Wiraatmadja Wongso ini telah mendedikasikan dirinya sebagai promotor masakan Indonesia terutama rendang di dunia internasional, di luar spesialisasinya di bidang masakan Asia dan Eropa.