Network
Video berisi rekaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sedang berpidato di Rapimnas Partai Demokrat 2022 itu viral di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Instagram hingga Twitter pada Sabtu 17 September 2022.
"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024, saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," ungkap SBY seperti dilihat di salah satu akun Twitter @maspiyuaja Sabtu 17 September 2022.
Baca Juga: Bogor LavAni Tim Voli Punya SBY Juara Proliga 2022, Begini Reaksi Presiden RI ke 6
Lebih lanjut, masih dalam video di Twitter itu, SBY menegaskan pada Pemilu 2024 mendatang akan ada skenario capres-cawapres hanya akan diikuti oleh dua pasangan. Bahkan, SBY menyebut itu sudah disetting atau dikehendaki oleh mereka agar oposisi tidak bisa mengajukan capres dan cawapresnya.
"Konon akan diatur dalam pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka. Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya," beber SBY.
SBY menilai cara-cara tersebut sangat jahat. Bahkan, kata dia, perbuatan itu juga merupakan sesuatu yang batil dan tidak pernah dilakukan oleh Demokrat ketika berkuasa di pemerintahan.
Baca Juga: Salim Said Ungkap Penyebab Luka Megawati pada SBY: Sampai Hari Ini Tidak Bisa Damai
"Jahat bukan? Menginjak injak hak rakyat bukan? Pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih, yang berdaulat juga rakyat," kata SBY.
"Dan ingat selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan 2 kali menyelenggarakan Pemilu, selama Pilpres Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," pungkas SBY.
Video berdurasi 1 menit 48 detik itu langsung viral dan istilah turun gunung jadi trending topik di Twitter pada Sabtu malam 17 September 2022.
