Pandemi Sudah Berakhir, Siti Fadilah Supari: Indikatornya Kita Sudah Punya Semua

- 5 Agustus 2022, 13:23 WIB
Pandemi sudah berakhir, Siti Fadilah Supari mengatakan indikatornya Indonesia sudah punya semua.
Pandemi sudah berakhir, Siti Fadilah Supari mengatakan indikatornya Indonesia sudah punya semua. /YouTube Siti Fadilah Supari Channel
ISU BOGOR - Pandemi sudah berakhir di Indonesia, itu terlihat dari indikatornya dari jumlah kasus hingga jumlah kematian, kata Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari.

"Kapan pandemi itu berakhir, itu pertanyaan masyarakat ya?" ungkap Siti Fadilah Supari, Jumat 5 Agustus 2022.

"Ya memang saya mendapatkan pertanyaan itu banyak banget, dan menurut saya bukannya sekarang sudah berakhir," kata Siti Fadilah Supari.

Lantas Siti Fadilah Supari meminta masyarakat untuk membandingkan kondisi pandemi sudah berakhir itu diihat dari kondisi kesehatan masyarakat.
 

"Tidak seperti sekarang ini, kita tenang, tidak kedengaran siapa yang mati, siapa yang terinfeksi."

"Dulu sebentar-sebentar ada kabar meninggal. Sekarang RS sudah tenang, secara lahiriah sudah berakhir," kata Siti Fadilah Supari.

Tetapi secara administratif, kata Siti Fadilah Supari,dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), itu masih memberikan sertifikat untuk berakhirnya pandemi.

"Memang sangat aneh menurut saya, satu kita ketempatan (tuan rumah) G20. G20 diselenggarakan di Indonesia."
 

"Masa negara yang masih pandemik diselenggarakan G20, kan nggak mungkin ya, nah itu sebetulnya dan saya melihat Menteri Kesehatan dan Presiden kita semangatnya itu bukan semangat bukan pandemik," tegas Siti Fadilah Supari.

Mereka (Menkes dan Presiden) semangatnya sudah transisi endemik. Kalau pemerintah sudah memberikan surat sudah lolos dari pandemi ada syaratnya.

"Syarat dan indikatornya itu kita sudah punya semua, misalkan sudah 80 persen orang mendapatkan vaksin dua kali," kata Siti Fadilah Supari.

Selain itu, BOR berapa, angka kematian sudah sangat rendah. Tapi yang belum tercakup adalah booster.
 

"Booster itu menurut pemerintah harus 50 persen, lah Indonesia baru 24 persen," pungkas Siti Fadilah Supari.***

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x