"Pemerintah sebetulnya menunggangi kecemasan konsumen sekaligus kecemasan rantai distribusi (minyak goreng), karena menunggu negosiasi diantara kartel," kata Rocky Gerung.
Kemudian, kata Rocky Gerung, hal itu memang tidak terlihat tapi tidak tahu opsi mengatasi minyak goreng langka itu dibelakang layar pemerintah diduga sedang melakukan itu.
Baca Juga: Geram Minyak Goreng Langka, Aktivis Ini Ajak Masyarakat Berdoa Agar Jokowi Lengser: Kita...
"Dibelakang layarnya begitu yang terjadi, setiap kali bahan-bahan pokok itu bergejolak itu artinya ada tukar tambah baru diantara. Para monopolis atau oligopolis barang-barang ini," tegas Rocky Gerung.
Selain itu, menurut Rocky Gerung hal yang menyebabkan minyak goreng dikarenakan maraknya mafia yang tak pernah dipangkas oleh kebijakan pemerintah.
"Mafia-mafia ini tidak pernah dipangkas oleh kebijakan, karena mereka justru akan mengatur distribusi kekuasaan melalui menteri baru," katanya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 27 Februari 2022.
Baca Juga: 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng Ditimbun di Sebuah Gudang, Iwan Fals Beri Tanggapan: Oalah...
Presiden Jokowi, sebetulnya kata Rocky Gerung punya kesempatan bagus di awal-awal pemerintahannya untuk menunjukan bahwa bagian-bagian deep state ini mestinya dihabisi.
"Tapi faktanya justru mereka yang mengijon kekuasaan presiden dengan memberi dana kampanye,jadi saling ikat aja.
"Antara deep state ini dengan hate of state," tegas Rocky Gerung.