Baca Juga: 'Teroris' Trending di Twitter, Fadli Zon Jadi Bulan-bulanan Netizen Usai Minta Densus 88 Dibubarkan
"Dan ini yang disebut islamophobia," tegas Fadli Zon.
Menanggapi hal tersebut Kepala Densus 88 Anti Teror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mengatakan wacana pembubaran lembaga yang dipimpinnya bukan yang pertama.
"Ini sekian kalinya ada wacana untuk membubarkan Densus 88. Pertama-tama saya ucapkan terima kasih untuk wacana ini diangkat ke publik, karena bagi saya dalam demokrasi orang berwacana, berbicara boleh-boleh saja," ungkap Irjen Pol Marthinus.
Menurut Irjen Pol Marthinus wacana pembubaran ini akan terus bergulir sepanjang publik tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi.
"Mungkin ada evaluasi dari publik, Densus begini-begini dan lain sebagainya. Mungkin hanya dilihat dari wajah yang ditampilkan yaitu ketika kita menegakan hukum," ucapnya.
Menurutnya jika dilihat ke belakang Densus 88 melakukan tindakan hukum sejak dirinya memimpin kesatuan tersebut ada beberapa perubahan signifikan.
"Saya punya komitmen untuk melakukan perubahan, yang pertama adalah setelah dilantik menjadi Kadensus 88 stakeholder pertama yang saya datangi adalah Komnas HAM," ungkapnya.
Alasan dirinya mendatangi Komnas HAM, dirinya bertemu dan meminta saran apa saja yang harus dilakukan.
"Sebab kita berhadapan dengan orang yang bersenjata, orang yang ingin bunuh diri. Ini bukan pekerjaan mudah, oleh karena itu dari diskusi-diskusi kita. Konsekuensi dari gesekan itu kita upayakan untuk dikurangi," ungkapnya.***