"Orang anggapnya ini orang gajian atau buzzer yang memang ditaro di Singapura," lajutnya.
Seharusnya, kata dia, sebagai seorang analis dari National University of Singapore (NUS), Mahbubani lakukan riset dengan mengambil tolak ukur penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Autralia dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Mensos Risma Marah-marah, Rocky Gerung: Saya Tunggu Bu Mega Tampil di TV
Sebab, jelas Rocky, riset dari Australia dan Amerika memperlihatkan jika Jokowi gagal dalam segala hal.
"Mustinya sebagai analis dari NUS ini lakukan riset dengan perbandingan apa yang diriset di Australia dan Amerika," ujar Rocky Gerung.***