Jika dibandingkan dengan jaringan parpol Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat ini, lanjut dia, tentu Anies Baswedan kalah telak.
"Kalo mau bertarung di 2024, maka ya Anies Baswedan harus memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Refly Harun.
"Bisa dikatakan, keunggulan dari Prabowo adalah jaringannya, keunggulan dari Ganjar, kalo dicalonkan, adalah jaringannya. Sementara Anies Baswedan tidak memiliki jaringan parpol yang relatively solid " sambungnya.
Kemudian tantangan yang kedua, lanjut Refly Harun, yakni berkaitan dengan dugaan permufakatan jahat istana dan presidential threshold.
Harus dipastikan bahwa pemilu 2024 nanti tidak dikuasai oleh 7 parpol koalisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) atau terbuka untuk parpol di luar istana.
Baca Juga: Kerap Mengkritik Buzzer Istana, Rocky Gerung Ternyata Juga Pelihara 'Cebong' di Rumahnya
"Tentu tantangan kedua adalah memastikan, seperti saya sering sebutkan, bahwa pasti demokrasi 2024 itu tidak tertutup hanya calon istana saja, tetapi bisa diikuti orang-orang di luar koalisi istana," tuturnya
Lebih lanjut, Refly Harun berharap jika skenario permufakatan jahat dan presidential threshold yang ia duga tidak terjadi dan Anies Baswedan bisa nyapres di 2024.
"Saya berharap presidential threshold nol, kemudian banyak calon yang bisa mencalonkan diri, termasuk Anies Baswedan," tandasnya.***