ISU BOGOR - YouTuber Babeh Aldo mengaku kapok dukung Prabowo karena sadar telah dijadikan alat politik untuk perpecahan. Puncaknya, setelah 900 video miliknya di YouTube hilang.
Maka dari itu, Babeh Aldo mendeklarasikan diri Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) bersama seluruh elemen masyarakat lintas suku dan agama. Bahkan dirinya enggan menyebut dirinya sebagai Kadrun.
"Sekarang saya tidak mau menyebut saya Kadrun sejati asli. Karena itu propagandanya, sengaja mereka buat begitu untuk membuat masyarakat ini makin terpecah belah," kata Babeh Aldo di Channel YouTube Refly Harun, Senin 6 September 2021.
Semakin terpecah belah, kata Babeh Aldo, akhirnya rakyat tidak bisa bersatu. Begitu juga dengan umat non muslim. Bahkan dalam deklarasi MPR versi dirinya ada beberapa pendeta yang ikut hingga curhat.
"Bahkan tentang Habib Rizieq mereka pun (para pendeta yang gabung di MPR), mengetahui bahwasanya, iya ya ternyata tidak begitu artinya dijadikan isu untuk perpecahan rakyat Indonesia," ungkap Babeh Aldo.
Maka dari itu, kata Babeh Aldo, muncul Majelis Penderitaan Rakyat (MPR), yang sama-sama mengatasnamakan rakyat.
Baca Juga: Tim Advokasi HRS Beberkan Kegiatan Habib Rizieq Selama di Tahanan, Ada Tadarusan hingga Agustusan
"Saya bukan rakyat yang memperjuangan Islam di Indonesia. Tapi saya umat Islam yang memperjuangkan rakyat Indonesia, tanpa memandang suku, ras, agama dan antargolongan," tegas Babeh Aldo.