Bahkan, ia menyebut jika manusia di seluruh dunia sedang dijadikan 'kelinci percobaan' lantaran menerima vaksin yang diolah menggunakan teknologi terbaru alias belum digunakan sebelumnya, kecuali vaksin konvensional Sinovac.
"Dan tiba-tiba vaksin yang melanda pandemi ini adalah yang dibuat secara teknologi yang sangat baru dan belum pernah digunakan di dunia. Sehingga kita tidak tahu akibat jangka panjangnya," tutur Siti Fadilah.
"Jadi kita beramai-ramai, bersama-sama menjadi kelinci percobaan sedunia untuk mengetahui cara baru itu," tegasnya.
Sebelumnya, ia menyatakan meskipun vaksin dibuat dari bahan virus yang berkaitan, tetap saja tidak ada yang tahu apakah itu virus sepenuhnya atau sebagian saja.***