Jika Moeldoko memiliki perspektif presiden sebagi orang tua artinya ia menjadikan presiden seumur hidup, ia juga mengatakan bahwa Moeldoko tidak paham demokrasi, ia tidak akan memakai istilah itu jika ia paham demokrasi.
Baca Juga: Moeldoko Sebut Jokowi Orang Tua yang Perlu Dihormati, Rocky Gerung: Ia Jadikan Presiden Seumur Hidup
Moeldoko juga dianggap hanya ingin menghalangi orang memberi kritik sehingga ia mengedarkan istilah itu.
Pengamat politik itu pun mengatakan meskipun mural itu sudah dihapus hanya cet nya saja bukan memori publik tentang kebijakan publik yang sering not found.
“Bagian-bagian inilah yang memang menjengkelkan tapi itulah demorasi,” ujar Rocky Gerung dikutip Isu Bogor dari Youtube miliknya, Kamis 19 Agustus 2021.
Ia juga mengatakan bahwa mural ini adalah salah satu kreasi dari kecerdasan seorang seniman jalanan yang memanfaatkan ruang publik, dan tidak perlu meminta ijin karena rakyat memiliki hak atas ruang publik tersebut.
Bahkan penghapusan mural itu masih dapat dilihat denga ultrasonografi, lalu kelihatan jejak penghapusannya, namun tidak dengan jejak digital.
Para milenial dapat mengakses ulang karena mural telah di ekspos kemana-mana.
Baca Juga: Bendera Indonesia Dilarang Berkibar di PIK, Rocky Gerung: Lama-lama Bendera Merah Putih juga 'Mural'