"Saya menginginkan seperti itu, karena tidak menginginkan presidential threshold itu diterapkan," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan Refly Harun, kalau Ganjar pecah koalisi dengan PDIP, maka Jokowi akan berpikir untuk menghilangkan presidential threshold .
"Karena khwatir dia tidak mendapatkan kendaraan politik untuk memajukan Ganjar," katanya.
"Kalaupun dapat kendaraan politik maka akan ada polarisasi kekuatan yang menurut saya bagi demorkrasi," sambungnya.
Baca Juga: Blak-blakan Refly Harun: Kalau Jokowi Sebagai Presiden Bahasanya Bukan Benci atau Tidak Benci
Maka, lanjutnya, calon yang kedua adalah Puan Maharani dengan 128 kursi sudah pasti Puan bisa menjadi calon presiden.
"Tinggal Puan akan menggandeng siapa yang dianggap potensial untuk mendongkrak popularitas dan orang tersbeut mau, maka di layer layer itu ada Ridwan Kamil, Sandiaga Salahudin Uno yang barangkali bisa diajak," tuturnya.
Bahkan, katanya, bukan tidak mungkin ada Ganjar Pranowo. Ganjar dipaksa untuk menajdi wakilnya Puan Mahrani.
Baca Juga: Refly Harun: Mengatakan Presiden Lambang Negara Itu Menghina, Kenapa?