Eks Menkes Siti Fadilah: Pak Luhut Bilang Bisa Menurunkan Pergerakan 40 Persen Tapi Kenapa Kasus Naik

- 6 Agustus 2021, 21:11 WIB
Kolase foto Siti Fadilah Supari (kiri) dan Luhut Binsar Pandjaitan
Kolase foto Siti Fadilah Supari (kiri) dan Luhut Binsar Pandjaitan /Instagram @siti_fadilah_supari @luhutbinsar.pandjaitan

ISU BOGOR - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengaku bukan dirinya tidak menghargai atas upaya keras pemerintah dalam menangani COVID-19.

"Saya sangat hormat kepada pemerintah yang telah berusaha setengah matilah," ungkap Eks Menkes Siti Fadilah dalam channel YouTube Karni Ilyas Club, Jumat 6 Agustus 2021.

Namun, kata Eks Menkes Siti Fadilah, langkah-langkahnya tidak mengidentifikasi masalah dengan cepat.

Baca Juga: Diminta Jadi Panglima Penanganan COVID-19 Indonesia, Eks Menkes Siti Fadilah: Setiap Waktu Saya Memikirkan

"Jadi pemerintah tidak melihat masalahnya apa sih. Misalkan dari pertama COVID-19 muncul, Maret 2020 kita sudah beberapakali untuk me-lockdown penduduk tapi dengan wajah PSBB, PPKM, PPKM Mikro, terus PPKM darurat, sekarang PPKM level 4," ungkap Siti Fadilah.

Menurut Siti Fadilah kebijakan-kebijakan pergantian istilah lockdown itu memiliki tujuan hanya satu menghilangkan kerumunan.

"Ya kalau tujuannya, menghilangkan kerumunan, tujuannya human to human to contact sudah dapat. Karena kata pak Luhut (Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi) bisa menurunkan pergerakan itu sampai 40 persen, tapi kenapa jumlah kasusnya naik," ungkap Siti Fadilah.

Baca Juga: Sukses Atasi 2 Pandemi Flu, Siti Fadilah: Kalau Menteri Bekerja dengan Baik Rakyat Terselamatkan

Artinya, kata Siti Fadilah, PPKM atau pengurungan itu bukan jalan keluar yang baik. Sebab, ketika terjadi ledakan-ledakan kasus COVID-19 tetap ada.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x