"Misalnya hari ini Presidennya dipersepsikan tidak gagah, kurus, oh kemungkinan Presiden yang akan datang gagah."
"Mungkin presiden hari ini dipersepsikan Plonga Plongo, oh barangkali presiden mendatang bukan jenis Presiden yang plonga plongo, tapi yang intelektual," ungkap Butet Kartaredjasa.
Baca Juga: Kritik Jokowi soal Kegagalan Tangani COVID-19, Juru Wabah dr. Pandu Riono: Intervensi Terlambat
Selain itu, Presiden 2024 mendatang mungkin saja antitesa dari yang hari ini, misalkan juga dipersepsikan tidak ganteng, nanti ganteng.
"Jadi antitesa, kan biasanya juga begitu sih, kalau Presiden di Indonesia itu adalah semacam antitesa dari presisden-presiden ebelumnya," kata Butet Kartaredjasa.
Butet Kartaredjasa justru mengkhawatirkan ada orang yang ingin menjadi Presiden di 2024 kemudian mengcopy presiden yang hari ini.
"Artinya mengcopy apa yang dilakukan presiden hari ini, gaya kepemimpinannya," ungkap Butet Kartaredjasa.***