ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung mengaku geram dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang lamban menerapkan PPKM Darurat dalam mengatasi lonjakan Covid-19 di Indonesia.
Sebab, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan menunjukan data Covid-19 pada bulan Mei sudah akan memberlakukan pembatasan namun tidak diperbolehkan pemerintah pusat.
"Masa data Anies Baswedan lebih kuat daripada data istana. Kan ini ngaco, jadi tetap yang diusulkan Anies itu dianggap berbahaya karena soal tukar tambah popularitas," ujarnya dalam channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin 5 Juli 2021.
Baca Juga: Kritik Jokowi Harus Turun, Ketua HMI MPO Affandi Ismail: Karena Sudah Tidak Sanggup Memimpin
Baca Juga: Gaduh, Singkatan PPKM Berbalik Menyerang Jokowi, Pak Presiden Kapan Mundur?
Lebih lanjut, Rocky Gerung menambahkan dilarangnya Anies Baswedan memberlakukan pembatasan sosial di Jakarta merupakan kekonyolan pemerintah pusat.
"Dia (istana/pemerintah pusat) masih melihat background politik dalam berkomunikasi dengan publik, apalagi dengan Jakarta. Ini terus menerus dalam dua tahun ini Anies seolah dianggap sebagai pesaing," kata Rocky Gerung.
Sekarang faktanya, lanjut Rocky Gerung, Jakarta itu harus dikelola secara darurat oleh Gubernur dari awal sudah bikin prediksi Covid-19 akan melonjak.
Baca Juga: Kritik dan Desak Presiden Jokowi Mundur, Affandi Ismail: Intimidasi Sudah Banyak