CEK FAKTA: Benarkah Orang yang Gangguan Jiwa Sulit Kena Covid? Dokter RS Jiwa Bogor Menjawab

- 27 Juni 2021, 19:00 WIB
SP (32) warga Desa rabak, Kecamatan Rumpin akhirnya dibebaskan setelah delapan tahun dipasung karena gangguan jiwa
SP (32) warga Desa rabak, Kecamatan Rumpin akhirnya dibebaskan setelah delapan tahun dipasung karena gangguan jiwa /Chris Dale/Balai Mental Phala Martha

 
ISU BOGOR - Kasus Covid-19 di Indonesia semakin melonjak tajam, belakangan ini telah muncul beragam opini khalayak, bahwa Covid-19 sulit terkena kepada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
 
Seorang Psikiater juga Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial di RS Jiwa, Dr H Marzoeki Mahdi Bogor, dr. Lahargo Kembaren,  menjelaskan bahwa hal tersebut termasuk dalam sebuah pernyataan yg sangat tidak sesuai dengan bukti ilmiah, kenyataan dan fakta di lapangan. 
 
Berdasarkan hasil swaperiksa PDSKJI, didapatkan ada 64,8% masyarakat yang mengalami masalah psikologis di tengah pandemi, yaitu gangguan Cemas, Depresi, dan Trauma Psikologis. 
 
"Satu dari 5 orang memiliki pemikiran tentang lebih baik mati. Risiko bunuh diri meningkat," kata Lahargo dalam keterangannya, Minggu 27 Juni 2021.
 
 
"Orang dengan Gangguan Jiwa memiliki risiko 7 kali lipat untuk terpapar infeksi Covid-19 dan kemudian menularkannya," imbuhnya.
 
Lahargo juga menjelaskan, bahwa risiko kematian meningkat 2 kali lipat pada ODGJ yang terpapar infeksi Covid-19. Penanganan yang lebih intensif dan komprehensif perlu dilakukan pada keadaan komorbid ODGJ dan Covid-19.
 
Terkait kasus tersebut, bukan hanya Covid-19 yg diterapi tapi juga gangguan jiwanya dan perlu dipikirkan dengan teliti interaksi obat yang diberikan kepada penderita.
 
 
Berdasar yang diterangkan Lahargo, bahwa vaksinasi Covid-19 pada ODGJ akan menurunkan angka kesakitan dan kematian.
 
Saat ini sudah mulai dilakukan vaksinasi pada ODGJ di berbagai fasilitas layanan kesehatan.
 
"Gangguan jiwa dapat terjadi di tengah pandemi karena stresor psikososial yang meningkat," tuturnya. 
 
 
"Kamu, saya, kalian, kita bisa terkena gangguan jiwa. Saat seseorang terkena gangguan jiwa imunitasnya menurun dan pola hidup sehatnya jadi memburuk. Inilah yg meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19," Lagargo
 
Lahargo juga mengajak kepada khalayak untuk menghilangkan Stigma dan Diskriminasi bagi ODGJ.
 
Lahargo juga menegaskan agar khalayak tidak menjadikan ODGJ sebagai bahan lelucon dan olok-olok karena mereka sudah cukup menderita dengan apa yg mereka alami.
 
"Mari berempati, menolong dan hadir bagi mereka agar mereka bisa pulih dan menjadi manusia seutuhnya seperti kita. Sebagai sesama manusia mari memanusiakan manusia  ," tandasnya.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x