Heboh, SatpolPP Kabupaten Bogor Serbu Pukul dan Tendang Pendemo Pembangunan RSUD Leuwiliang

- 17 September 2020, 18:31 WIB
Tangkapan layar video kisruh SatpolPP Kabupaten Bogor dengan pendemo dari mahasiswa HMI MPO di depan Gerbang Lapangan Tegar Beriman Cibinong, Kamis, 17 September 2020.
Tangkapan layar video kisruh SatpolPP Kabupaten Bogor dengan pendemo dari mahasiswa HMI MPO di depan Gerbang Lapangan Tegar Beriman Cibinong, Kamis, 17 September 2020. /Linna Syahrial



ISU BOGOR - Beredar video oknum Satuan Polisi Pamong Praja (SatpolPP) Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat menyerbu memukul dan menendang pendemo pembangunan RSUD Leuwiliang di Depan Gerbang Lapangan Tegar Beriman, Kantor Bupati Bogor di Cibinong, Kamis, 17 September 2020.

Dalam video tersebut, nampak puluhan anggota SatpolPP yang sedang di lokasi, beberapa di antaranya menghampiri pendemo yang berada di pojok kanan.

Sontak, anggota lainnya juga menghampiri ada yang melerai.

Baca Juga: Satpol PP Bogor Brutal Hadapi Demo Korupsi RSUD Leuwiliang, Agus: Mohon Maaf Atas Insiden Tersebut

Namun, ada pula oknum SatpolPP bertopi yang menghampiri anggota lainnya yang terlihat sedang berbica dengan pendemo.

Tiba-tiba, ia menendang pendemo hingga terjatuh dan mengundang kegaduhan.

Koordinator aksi demo Badru Tamam dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, saat dikonfirmasi IsuBogor.com mengatakan awal mula kekisruhan terjadi setelah ada upaya dorong-dorongan dari pendemo agar ditemui pemangku kebijakan Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Dorong-dorongan terjadi karena seakan kami tidak direspon, tidak ada pemangku kebijakan yang keluar. Mungkin itu yang mrnyulut pihak pengamanan (SatpolPP)," kata Badru saat dihubungi IsuBogor.com, Kamis, 17 September 2020.

Baca Juga: Imbas Lockdown Corona,Selandia Baru Umumkan Resesi Setelah Ekonomi Minus 12 Persen

Pihak keamanan dari SatpolPP, kata Badru segera merangsek keluar pagar dan tak lama berbalik dari arah tengah jalan Tegar Beriman menyerang pendemo dari kalangan mahasiswa tersebut.

"Akhirnya teman-teman HMI mendapatkan luka serius, entah luka dalam maupun luka luar," ungkapnya.

Badru mengaku menyangkan dan atas nama para pendemo meminta pertanggungjawaban dari pimpinan SatpolPP atas tindakan represif tersebut

"Kami punya bukti videonya ada, luka teman-teman kita ada. Intinya, kita akan coba usut," ujarnya.

Dikatakan Badru, mahasiswa mendemo pembangunan RSUD Leuwiliyang karena dinilai berpotensi korupsi karena ada perubahan desain yang maladminitrasi.

Pembangunan RSUD Leuwiliang senilai Rp63.239.000.000 dianggap mahasiswa memiliki prosedur yang betpotensi korupsi sejak dalam masa lelang.

Baca Juga: Mau Daftar Gelombang 9? Login Situs Prakerja Sempat Error Siang Ini

Ada empat tuntutan yanh dilakukan mahasiswa yaitu, menghentikan proses pembangunan untuk sementara waktu, mendesak Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor memaksimalkan pengawasan.

Selanjutnya, mendorong aparat hukum mengambil langkah serius menyikapi dugaan korupsi pembangunan RSUD Leuwiliang itu dan menangkap hingga memenjarakan oknum yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut.

"Itu tuntutan kami, tapi tidak ditanggapi saat demo, tidak ada yang keluar dari dalam Tegar Beriman, malah represif," katanya lagi.

Sementara itu, KasatpolPP Kabupaten Bogor Agus Ridlo belum memberikan keterangannya saat coba dikonfirmasi IsuBogor.com terkait kejadian tersebut.

Baca Juga: Youtuber Daud Kim Akui Maanfaatkan Islam Demi Mendapatkan Popularitas

Di sisi lain, Kabag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena menyampaikan hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait kejadian itu.

"Secara resmi, sampai saat ini kami belum mendapat laporan kejadian tersebut," singkat AKP Ita Puspita Lena.***








Editor: Linna Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x