Maka dari itu, Ridwan Kamil menyatakan bahwa proyek pembangunan jalan khusus tambang ini akan beroperasi pada Juni 2024. Dengan demikian, ia berharap jalur sepanjang 11,5 kilometer itu dapat mengurangi dampak negatif akibat aktivitas pengangkutan material tambang.
"Dapat saya sampaikan, jalan khusus tambang ini sudah dimulai sebenarnya. Panjang 11,5 kilometer. Lahan sudah terbebaskan dan jalan sudah terbentuk meski masih berbentuk tanah," jelas Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menjelaskan jalur tambang di Bogor ini bisa dibilang sebagai inovasi dari segi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sehingga diperlukan adanya aturan atau landasan hukum dalam merealisasikannya.
Baca Juga: Walikota Bandung Kena OTT KPK, Ridwan Kamil: Saya Harap Ini yang Terakhir
"Jadi ini inovasi yamg dimulai dari regulasi dulu. Menteri ESDM bahkan mengeluarkan peraturan menteri khusus untuk jalur ini," jelas Ridwan Kamil.
"Jadi proses jalan terus, untuk amdal dan sebagainya. Sehingga diharapkan satu tahun dari sekarang Insha Allah bisa beroperasi," tambahnya.
Ridwan Kamil menambahkan jalan khusus ini nantinya akan melewati 12 jembatan serta memiliki delapan titik keluar masuk dan akan terhubung dengan Jalan Tol JORR 3.
Pihaknya berharap, apabila jalur ini selesai, tak ada lagi keluhan masyarakat terkait keberadaan truk tambang yang melintas.
"Kalau ini selesai, Insya Allah tidak akan terjadi lagi percampuran yang menyebabkan banyak kemudaratan dan kematian," harap Ridwan Kamil.