Tergulung Ombak hingga Tenggelam, Putra Joko Widodo Ditemukan Tewas

- 8 Agustus 2020, 03:24 WIB
Ilustrasi tenggelam: Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun dilaporkan tenggelam di Sungai Ciwaringin Cirebon saat tengah mandi, Tim SAR melakukan pencarian.
Ilustrasi tenggelam: Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun dilaporkan tenggelam di Sungai Ciwaringin Cirebon saat tengah mandi, Tim SAR melakukan pencarian. /Dok. Pikiran Rakyat/



ISU BOGOR - Setelah sempat dinyatakan hilang karena tergulung ombak hingga tenggelam, jasad Zakir Alfarizi (8), putra Joko Widodo, warga Cemoro, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akhirnya ditemukan di Pantai Gua Cemara, Kabupaten Bantul, Jumat 7 Agustus 2020 malam.

Informasi diperoleh menyebutkan, korban merupakan salah satu dari lima orang termasuk Joko yang dilaporkan terseret ombak saat sedang mandi di Pantai Gua Cemara, Kabupaten Bantul, DIY pada Kamis, 6 Agustus 2020

Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah IV Bantul, Dwi Rias Pamuji dalam keterangan resminya menyebutkan jasad korban ditemukan di wilayah Pantai Pandansimo yang berjarak sekitar lima kilometer arah barat dari lokasi para korban terseret ombak.

Baca Juga: Waspada, Tiongkok Sebut Ada Penyakit Baru yang Lebih Mematikan Selain Covid-19

"Melaporkan, pada pukul 19.10 WIB telah ditemukan mayat jenis kelamin laki-laki berumur kurang lebih delapan tahun, lokasi selatan tambak udang Pantai Pandansimo Bantul," ujar Dwi, Jumat malam 7 Agustus 2020.

Pihaknya memastikan mayat tersebut merupakan satu dari lima korban yang sempat tergulung ombak. Ia menyebutkan, ada lima saksi dalam proses penemuan korban, yaitu Paino (38) seorang nelayan warga Gadingsari Sanden Bantul, Dwi Rias Pamuji (Koordinator SAR Bantul), Heriyanto (28) anggota SAR Satlinmas Wilayah IV, Hariyono (49) anggota TNI AL, dan Triwidodo (36) personel Polairud Polda DIY.

Menurutnya, jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan Paino, ketika sedang menjaring di wilayah Pantai Pandansimo dengan jaring eret. Namun tanpa disengaja jaring tersebut menyangkut jenazah bocah itu saat jaring akan diangkat.

Baca Juga: Kejaksaan Tolak Permohonan Bima Arya Terkait Penangguhan Penahanan 5 Tersangka Korupsi BOS

"Kronologinya, saat saksi ke 2, 3, 4 dan 5 sedang patroli ke arah Muara Progo, saksi dipanggil oleh penjaring eret yang hendak mengangkat jaring namun melihat mayat tersangkut jaringnya," ungkapnya dari Antara.

Tim SAR Gabungan kemudian menuju ke lokasi penemuan korban dan membawa mayat ke Pantai Gua Cemara menggunakan mobil ambulans SAR Satlinmas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY untuk kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk identifikasi oleh Tim DVI Polda DIY.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x