Ini Alasan Perum PPD Tertarik 'Hidupkan' Bus Trans Pakuan Bogor

- 24 Juli 2020, 02:19 WIB
Pemkot Bogor, BPTJ dan Perum PPD resmi mengoperasikan  bus Trans Pakuan sebagai feeder bagi PPD yang sedang gencar mengoperasikan Jabodetabek Residence (JR) Connexion jurusan Bulukan-Sentul City atau Sentul City-Stasiun Bogor.
Pemkot Bogor, BPTJ dan Perum PPD resmi mengoperasikan bus Trans Pakuan sebagai feeder bagi PPD yang sedang gencar mengoperasikan Jabodetabek Residence (JR) Connexion jurusan Bulukan-Sentul City atau Sentul City-Stasiun Bogor. /Iyud Walhadi// Prokompim

ISU BOGOR - Direktur Utama Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD) Pande Putu Yasa menyatakan dengan kerjasama ini diharapkan kehadiran Trans Pakuan bisa menjadi feeder bagi PPD yang sedang gencar mengoperasikan Jabodetabek Residence (JR) Connexion.

"Trans Pakuan ini kita harapkan menjadi feeder dari angkutan premium ini di titik-titik yang tinggi demand-nya. Misalnya dari Bulukan-Sentul City atau Sentul City-Stasiun Bogor dan titik-titik lainnya yang bisa kita integrasikan," katanya di Sentul, Bogor, Kamis 24 Juli 2020.

Tak hanya itu, kata dia dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan perumahan Persada Bogor. Kemudian dari sana juga, pihaknya berharap dapat memecah penumpang yang menuju ke Stasiun.

Baca Juga: 4 Tahun Sekarat, Akhirnya BUMD Transportasi Kota Bogor Ini Dilirik Perum PPD

"Mudah-mudahan apa yang kita upayakan ini bisa memberikan alternatif lain kepada masyarakat yang tinggal di perumahan untuk menggunakan moda transportasi massal, bukan kendaraan pribadi," tambahnya, berharap.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, pihaknya menargetkan angka pengguna transportasi umum adalah 60 persen pada 2029 mendatang.

"Ini memang target yang sangat optimis dan itu sudah tertuang di dalam dokumen rencana induk transportasi Jabodetabek. Berdasarkan perhitungan, pada 2018 di Jabodetabek itu dengan penduduk kira-kira 30 juta jiwa, pergerakan manusia mencapai 88 juta per hari," katanya.

Baca Juga: Genjot PAD Ditengah Pandemi Covid-19, Pemkot Bogor Buka Destinasi Wisata Alam

Menurutnya, dengan pergerakan demikian apabila saat ini masih lebih banyak menggunakan angkutan pribadi dengan asumsi ini sudah pernah dihitung bisa mengalami kerugian akibat macet Rp 1 triliun per tahun. Untuk itu, kata dia, BPTJ mendorong penumpang atau yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi untuk menggunakan kendaraan umum.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x