Pihaknya melakukan beberapa langkah-langkah cepat dan ingin memastikan bahwa yang diprioritaskan untuk diberikan layanan rawat inap di rumah sakit adalah para pasien Covid-19 yang betul-betul memerlukan perawatan secara intensif, yakni sedang dan berat.
"Tempat tidur di rumah sakit betul-betul diprioritaskan bagi pasien ( Covid-19 di Bogor) dengan gejala sedang, berat dan kritis,” kata Bima Arya dalam keterangan resmi yang diterima Isu Bogor, Jumat 4 Februari 2022.
Baca Juga: 18 Lokasi Sentra Vaksinasi Covid-19 di Bogor Hari Ini
Langkah ini dimaksudkan untuk mengendalikan angka ketersediaan tempat tidur. Hal tersebut mengikuti instruksi Menteri Kesehatan (Menkes) yang diturunkan kepada Gubernur Jawa Barat.
Selanjutnya kepada semua rumah sakit, Bima Arya meminta data-data terbaru, khususnya ketersediaan tempat tidur di bawah koordinasi Dinkes. Berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), konversi tempat tidur minimal 30 persen.
Disamping itu, prosentase komposisi pasien berdasarkan kondisi klinis secara berkala menjadi hal yang disampaikan Bima Arya. Ini ditujukan untuk mengetahui tingkat keterpaparan pasien.
Baca Juga: Ada 2.763 Kasus Sembuh COVID-19 di Bogor Raya, 24 Orang Meninggal Dunia Dalam Sehari
“Kami ingin memastikan tidak ada pasien yang ringan tetapi dilakukan rawat inap,” katanya.
Kondisi saat ini diakuinya terjadi secara cepat dan diluar prediksi. Persiapan rumah sakit dari berbagai aspek harus diperhatikan secara benar-benar.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menambahkan, persiapan secara menyeluruh dari berbagai aspek harus dilakukan seluruh rumah sakit di Kota Bogor.