Syarifah Sofiah Dwikorawati Pimpin Apel Perdana 2022: Ini Momentum Kita untuk Berlari

- 10 Januari 2022, 22:25 WIB
Syarifah Sofiah Dwikorawati Pimpin Apel Perdana 2022: Ini Momentum Kita untuk Berlari
Syarifah Sofiah Dwikorawati Pimpin Apel Perdana 2022: Ini Momentum Kita untuk Berlari /Prokompim Kota Bogor
 
ISU BOGOR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati memimpin apel perdana 2022 di Plaza Balaikota Bogor, Senin 10 Januari 2022.

Dihadapan seluruh jajaran Pemkot Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati menyampaikan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) yang meminta seluruh Pemkot dan Pemda di Indonesia melaksanakan apel pagi.

"Dua tahun ini kita bekerja sedikit terkendala, pada saat Bogor memasuki level 1 dan sekarang ke level 2, pak wali melihat ini momentum untuk kita kembali berlari, apa yang tertinggal kembali dikejar," ujar Syarifah Sofiah Dwikorawati.

Baca Juga: Bima Arya Diserang Netizen Usai Buka Alun-Alun Kota Bogor yang Bertepatan Ultahnya, Kemudian Ditutup Lagi

Syarifah mengatakan, sedikitnya ada 32 arahan Wali Kota Bogor yang sudah ia tindaklanjuti bersama asisten dan staf ahli.

Secara berjenjang, asisten dan staf ahli sudah berbagi tugas mana yang menjadi lingkup asisten umum, asisten pembangunan dan asisten pemerintahan mengingat tupoksi pekerjaannya hampir sama.

"Setiap tahun saya memperbaharui mana lingkup-lingkup OPD yang masuk di koordinasi asisten dan staf ahli. Berdasarkan lingkup koordinasi ini ke depan kita coba aktifkan kembali. Tugas sudah didistribusikan ke asisten dan staf ahli, diharapkan bisa ditindaklanjuti ke para kabag," katanya.

Baca Juga: 6 Jajanan Legendaris Khas Kota Bogor yang Wajib Dicoba, Rasanya Dijamin Maknyus

Syarifah menuturkan, pada 31 Desember lalu posisi penyerapan anggaran berada di angka 84,7 persen, angka ini di bawah saat kondisi Covid-19 2020 yang penyerapan bisa mencapai 90 persen.

Meski begitu ia tetap akan melihat rekon terakhir dari BKAD apakah mencapai 90 persen atau tidak.

"Kalau tidak mencapai berarti ada kemunduran dibanding tahun lalu. Faktor penyumbang rendahnya penyerapan anggaran mungkin karena konstruksi ada yang belum dilakukan pembayaran akibat perpanjangan pekerjaan, baik di Masjid Agung, surken dan lainnya," sebutnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x