Network
ISU BOGOR - Sebanyak 65 warga Kota Bogor meninggal dunia saat menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Data tersebut berdasarkan data dari Posko PPKM Darurat yang membuka layanan pemulasaran jenazah Covid-19 sejak 4 Juli hingga hari ini Jumat 16 Juli 2021.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyebutkan dengan terus melonjaknya kasus positif Pemkot Bogor terus mengambil langkah antisipatif atas meningkatnya angka kematian akibat Covid-19.
"Diantaranya menyiapkan liang lahan di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19. Sebab salah satu TPU khusus Covid di Gunung Gadung (Bogor Selatan, Kota Bogor) sudah full tidak ada lahan lagi," ungkap Dedie Rachim dalam keterangannya, Jumat 16 Juli 2021.
Dedie Rachim yang sempat meninjau TPU khusus Covid-19 di Kelurahan Situ Gede, Bogor Barat, Kota Bogor mengatakan pihaknya membutuhkan lahan sekitar 1 hektar lahan untuk memakamkan jenazah non-muslim.
"Dari sekitar 6 Hektare di Situ Gede, 1 Hektare-nya akan dialokasikan untuk Non-Muslim. Jadi tadi kita bersama meninjau persiapan pemanfaatan lahan TPU Situ Gede," ungkap Dedie Rachim.
Selain itu, kata Dedie Rachim karena tingginya permintaan pemakaman, maka proses tak bisa dilakukan secara manual lagi. Untuk itu, saat ini alat berat sudah mulai dikerahkan untuk menggali tanah bakal liang lahat.
"Namun demikian, meski sudah dibantu alat berat, tenaga pemakaman juga ternyata mengalami kelelahan, baik fisik maupun mental. Sehingga tadi kita memberi dukungan moril kepada penggali kubur dan petugas pemakaman di TPU Situ Gede," terang Dedie Rachim.
Dedie Rachim sempat memberikan semangat kepada para petugas pemakaman yang ada di TPU Situ Gede sebab setiap hari mereka sibuk menguburkan jenazah korban keganasan Covid-19 sejak pagi hingga malam.***
