ISU BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan alasan meningkat kasus covid-19 Kota Bogor di saat PPKM Darurat karena terjadi di tingkat mikro atau RT/RW.
Bima melihat, selama satu pekan masa berlaku PPKM Darurat di Kota Bogor, mobilitas warga di luar rumah cukup terkendali dengan kebijakan penyekatan. Hanya saja, mobilitas warga ditingkat lingkungan masih cukup tinggi.
"Dari aspek mobilitas di luar rumah cukup baik dengan peyekatan dan check poin. Tetapi angka positif masih tinggi. Artinya, penularan terjadi di tingkat RT/RW," paparnya.
Baca Juga: Nekad Beroperasi dan Karyawan Positif Corona, 2 Pabrik Garmen di Bogor Ditutup
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Bogor, angka rata-rata kasus harian pasien positif Kota Bogor saat ini mencapai 400 kasus. bahkan mencatat tertingggi 562 kasus pada Selasa kemarin. Sedangkan pada Juni lalu, rata-rata 300 kasus harian.
Menanggapi hal itu, lanjut Bima, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lebih fokus untuk mengawasi lebih ketat lalu lintas warga di tingkat RT/RW.
"Karena itu, kami akan menguatkan di zona merah PPKM di wilayah. RW siaga akan terus mengawasi isoman dan lain-lain," tambah Bima.
Baca Juga: PPKM Darurat Kasus Bogor Raya Meledak 3 Kali Lipat, Rekor Sehari 1.576 Pasien Positif Baru