Antisipasi Lonjakan, Akhir Juni Kota Bogor Miliki 1.100 Tempat Tidur Pasien Covid

- 22 Juni 2021, 19:15 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) saat meninjau RS Lapangan Kota Bogor yang ditutup karena kasus Covid-19 mulai menurun. Meski demikian Bima Arya merasa was-was dan berdoa semoga tidak ada lonjakan pasca lebaran.
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) saat meninjau RS Lapangan Kota Bogor yang ditutup karena kasus Covid-19 mulai menurun. Meski demikian Bima Arya merasa was-was dan berdoa semoga tidak ada lonjakan pasca lebaran. /Prokompim Kota Bogor

 

ISU BOGOR – Guna mengantisipasi lonjakan kasus covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus menambah kapasitas tempat tidur di 21 rumah sakit rujukan. Hingga akhir Juni, pemkot menargetkan 1.100 tempat tidur.

Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, saat ini rasio ketersediaan tempat tidur bagi pasien covid-19 atau bed occupancy rate 77,3%. Angka itu, di atas standar WHO 60% dan menurut Retno sudah dalam kategori waspada.

“Batasan BOR itu 60%, kalo 70% itu warning (peringatan), kira-kira kasus kita tambah terus kita harus tambah kapasitas tempat tidur,” kata Retno, Selasa 22 Juni 2021.

Baca Juga: Sumbang Kerumunan, Satpol PP Bongkar Paksa Lapak PKL di Puncak  

Kata dia, langkah pemkot dalam mengatasi keterisian pasien covid-19 yakni dengan melakukan konversi 30% tempat tidur di RS rujukan untuk dijadikan tempat tidur pasien covid-19. Bila situasi terus berkembang, konversi tempat tidur bisa menjadi 50% khusus pasien Covid-19.

Retno menjelaskan, saat ini ketersedian tempat tidur 858 unit. Target bila seluruh rumah sakit 30%, ketersedian tempat tidur di Kota Bogor lebih dari 1.000 unit di akhir Juni.

“Targetnya akhir Juni seluruh RS itu sudah mempunyai ruang isolasi minimal 30% dari jumlah tempat tidurnya, kita punya 1.100 tempat tidur. (bila) Juli angkanya naik lagi,  minimal bisa 35% jadi naik bertahap sesuai kebutuhan,” kata Retno.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kota Bogor Berasal dari Jakarta, Bima Arya Minta Warga Maksimalkan WFH 

Langkah kedua, yakni menambah rumah pusat isolasi dan saat ini Pemkot hanya mempunyai satu di BPKP Ciawi dengan kapasitas 100 tempat tidur. Retno menjelaskan, pemkot tengah mengajukan 4 balai pelatihan milik kementerian untuk dijadikan pusat isolasi.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x