ISU BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mewaspadai dan mengantisipasi peningkatan kasus di Jakarta dan tingginya rasio ketersedian tempat tidur pasien Covid-19 di Jawa Barat.
Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, data menunujukan bahwa peningkatan kasus covid-19 berasal dari luar Kota Bogor. Hal ini berkaitan dengan pasca mudik Lebaran dan libur panjang.
"Sebagian besar kasus itu karena dari luar kota terutama efek mudik, efek yang mulai kembali tatap muka, pesantren, liburan dan sebagainya. Ini sesuai dengan prediksi bersama," katanya, Senin 14 Juni 2021.
Baca Juga: SBMPTN Bukan Jalan Akhir Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Ternyata Masih Ada Jalur Ini
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan berbagai kesiapan seperti tempat tidur, tenaga kesehatan, testing dan tracing. Termasuk meminta agar masyarakat untuk kembali mengurangi mobilitas.
"Kita akan duduk lagi, rapat lagi membahas update ini. Mungkin akan Perwali atau aturan lagi yang akan disosialisasikan untuk menahan laju itu," papar Bima
Ia menyebut, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien covid-19 di Kota Bogor kembali mengalami kenaikan. Tercatat, angka tersebut sudah mencapai 65 persen.
Baca Juga: GKI Yasmin Dapat Lahan, Mendagri Tito: Ini Pembelajaran Bagi Kepala Daerah
Bima menyebut kondisi ini harus segera diantisipasi. Karena, batas yang ditetapkan WHO untuk keterisian tempat tidur untuk pasien covid-19 adalah 60 persen.