GKI Yasmin Dapat Lahan, Mendagri Tito: Ini Pembelajaran Bagi Kepala Daerah

- 14 Juni 2021, 11:16 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan pentingnya kekompakan Pemerintah Pusat dan daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus penularan COVID-19 setelah Idul Fitri 1442 Hijriah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan pentingnya kekompakan Pemerintah Pusat dan daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus penularan COVID-19 setelah Idul Fitri 1442 Hijriah. /Dok/Istimewa/



ISU BOGOR - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyebut pemberian lahan dan komitmen pembangunan rumah ibadah bagi Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin merupakan pembelajaran bagi kepala daerah.

Tito mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang telah berhasil menyelesaikan persoalan polemik GKI Yasmin selama 15 tahun.


Dengan berbagai perundingan, Pemerintah Kota Bogor memberikan lahan hibah untuk pendirian tempat ibadah dari Pemkot Bogor kepada pengurus dari GKI Yasmin, yakni GKI Pengadilan.

 

Baca Juga: Kabar Gembira Umat Kristen, Akhirnya GKI Dapat Lahan di Kota Bogor



Penyerahan diberikan langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya kepada pengurus GKI Pengadilan, Minggu, 13 Juni 2021.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Wali Kota Bogor beserta seluruh jajaran Pemerintah Kota Bogor dalam menyelesaikan persoalan pendirian rumah ibadah bagi jemaat GKI Yasmin. Hal ini merupakan momen yang berharga, tidak hanya bagi warga Bogor, tetapi juga bagi bangsa Indonesia, yang dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa menyesaikan permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan baik,” kata Tito dalam keterangannya, Senin, 14 Juni 2021.

Menurut Tito, pemberian lahan hibah GKI Yasmin adalah keseriusan menyelesaikan masalah dengan baik oleh Pemkot Bogor.

 

Baca Juga: Polemik GKI Yasmin di Ujung Penyelesaian, Bima Arya: Ini Pesan Damai dari Bogor untuk Dunia

“Dengan pemetaan masalah yang tajam dan strategi penanganan yang sistematis dan terukur, melalui pendekatan persuasif, membangun komunikasi secara baik, door to door kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya, upaya mediasi yang terus menerus kepada kelompok-kelompok masyarakat. Serta dengan dukungan dan kerja bersama yang melibatkan Forkopimda, MUI, FKUB dan pihak terkait lainnya, akhirnya mampu menemukan solusi atas persoalan yang sudah 15 tahun menanti penyelesaian”, jelas Tito.

Atas keberhasilan itulah, Tito menyeru agar kepada daerah lainnya dapat mencontoh langkah Bima Arya Sugiarto dalam mengawal konflik di dalam daerahnya.

 

Baca Juga: Kronologi Lengkap Sengkarut 15 Tahun GKI Yasmin


“Ini bisa menjadi pembelajaran bagi kepala daerah lainnya dalam menghadapi persoalan serupa, khususnya terkait permasalahan sensitif yang berkenaan dengan kehidupan berbangsa. Lakukanlah model atau cara-cara yang mengedepankan pendekatan persuasif, sehingga mampu menemukan solusi yang tepat,” kata Tito.

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x